Story

Ayah, jangan pergi dong

Sabtu, Juni 28, 2014,2 Comments


"Ndut, ayah mau ke Kalimantan ada kerjaan disana" | "Terserah" | "Terserah gimana maksudnya?" | "Ya terserah kalau ayah maunya aku cari ayah baru" 

Percakapan di jumat sore kemarin. 
Bukan, itu bukan cerita tentang anak durhaka yang mau nyari bapak baru. Bukannn...
Itu percakapan gue bareng ayah. Jadi ceritanya, ayah lagi ada kerjaan di Kalimantan dan menurut gue itu jauh banget apalagi rencananya sampai bertahun-tahun disana. Oke, gue emang paling deket sama ayah soalnya dari kecil udah ikut ayah. Gue punya alasan kuat kenapa nyegah ayah buat ngga pergi ke Kalimantan.
Yang pertama... Gue terbiasa hidup bareng ayah. Kemana-mana sama ayah, kadang pacaranpun bertiga, gue, mas pacar, sama ayah. Kalau disuruh hidup bertahun-tahun jauh dari ayah gue angkat tangan deh, nyerah.
Yang kedua... Disana ayah gue bakalan hidup sendirian, dan isu-isunya disana lagi banyak wabah nyamuk demam berdarah. Sebagai anak yang baik, mana rela gue nyerahin ayah ke segerombolan nyamuk haus darah gitu. Kagak bakal. TITIK
Ketiga... Kalau disana hidup sendirian, apalagi ayah udah ngga muda lagi terus yang ngurus makan dan segalanya sapa coba? Yaaa.... walaupun kalau di rumah biasanya gue juga ngga ngurusin semuanya sih. Tapi kan setidaknya kalau jauh ga ada yang ngawasin. Ngerti kan maksud gue?
Empaattt.... Ya pokoknya gue ngga mau ayah pergi. TITIK

@ardienology

2 komentar:

Keresahanology

Sebuah Kisah Cinta Pertama

Kamis, Juni 26, 2014,11 Comments



Awalnya, kita hanyalah dua insan yang saling sibuk dengan dunia kekanak-kanakan kita masing-masing. Tak saling mengenal, tak juga saling sapa. Waktu itu yang aku tahu hanya sosokmu, bahkan namamu aku tidak pedulikan. Hingga tangan tuhan menyatukan kita dalam sebuah pertemuan yang biasa saja. Kamu duduk di bangku kelasmu dan aku dengan segala kehingar bingarku menyapamu, mengajakmu berbicara tanpa sedikitpun tahu ujung dari segala hingarku ini. Aku ingat, yang kutahu kamu hanya bagian dari mereka. Mereka yang tak pernah sedikitpun berbagi kata denganku, mereka yang tak ku kenal walaupun beberapa kali berjalan beriringan denganku. Namun apa yang bisa kita lakukan saat tuhan berkata bahwa kita yang awalnya tak saling melihat menjadi dua orang manusia yang saling sibuk mencari tahu informasi satu sama lain. Kita juga bisa apa saat tuhan berkata bahwa kehingaran yang kuciptakan di bangku kelasmu waktu itu bisa membuat perasaan kita berubah menjadi goncangan dahsyat saat kita bertatap mata. Kita bisa apa?

Beberapa waktu berlalu kita mulai saling berusaha mengenal satu sama lain, mulai menunjukkan bahwa ada satu rasa di diri kita masing-masing yang menginginkan kita selalu bahagia bersama, sampai kapanpun. Kita sudah berani menamai perasaan kita dengan "cinta", dan kita saling berusaha membahagiakan. Di sajak pertama kisah cinta kita semua terasa membahagiakan dan menyenangkan, hingga sebuah angin kencang, percikan api, banjir mulai menghantui kebahagiaan kita. Tapi kamu selalu berusaha menenangkan aku yang mudah putus asa akibat semua gangguan, dan sialnya kamu selalu berhasil membuatku tenang.

Berpuluh-puluh jutaan detik sudah kita habiskan bersama, walau tak sepenuhnya berisi kesenangan. Tetapi dari sana kita saling belajar, inilah cinta sebenarnya yang tak selamanya indah. Aku belajar dengan kekanak-kanakanku dan egoku, serta kamu yang belajar dengan caramu sendiri yang sampai sekarang aku tak pernah tau seperti apa. Kita masih tersenyum saat itu, masih saling berusaha lebih dalam memahami isi hati masing-masing,dan juga masih melempar kemesraan satu sama lain yang tanpa kita sadari sebenarnya kita hanya berusaha saling menutupi kemungkinan yang akan terjadi dengan kisah cinta kita. Ya, waktu itu di dalam hati kita masing-masing sebenarnya sudah terlihat jelas tentang ujung dari romansa ini, kita saja yang berusaha menekan terlalu kencang agar semua kemungkinan itu hanya sebuah ilusi dan keinginan mempertahankan yang masih terlalu besar di benak kita. Sebenarnya kita sudah melakukan hal egois bersama-sama bukan?

Waktu berlalu, masih dengan senyum dan kehangatan kita yang tanpa kita sadari itu hanya ruang kosong yang hanya diisi oleh omong kosong belaka. Sebenarnya kita terlalu sibuk dengan dunia kita masing-masing. Aku dengan keegoisanku, dan kamu dengan waktu berhargamu. Tanpa disadari kita tinggal berdua di dalam rumah yang selama ini kita namai "cinta" tapi kita sendiri jarang berada di dalamnya. Rupanya selama ini kita salah langkah, kita hanya sibuk saling mencintai tanpa belajar bertahan di satu hati yang sudah tak punya cinta lagi. Dan seiring berjalannya waktu cinta kita dikalahkan oleh ego masing-masing. Ya, cinta kita kalah telak.

Beberapa malam membuat satu pertanyaan yang tak akan pernah terjawab selalu menghantuiku atau mungkin kamu juga, entahlah. Sebuah pertanyaan kecil yang terlalu menusuk. Dulu, bukankah kita selalu mencari alasan agar dapat bersama lalu kenapa tidak gunakan bermacam alasan yang bisa saja kita cari agar kita tetap bersama?

Tahun berganti, tapi aku masih saja merasa berada di hati yang dulu kita singgahi berdua, bedanya kini hanya ada aku tanpa kamu bahkan kita. Kamu menghilang entah kemana, mungkin kamu sudah punya hati baru untuk singgah, entahlah. Beberapa tahun aku hanya diam di dalamnya dengan segala macam kegelisahan, kepedihan dan mungkin sesal. Bagaimana bisa kita yang dahulu sebegitu hangatnya bisa terasa sedingin ini sekarang. 

Bosanku menumpuk, selama ini hanya sepi yang ada di sini di hati ini. Sesekali aku mencoba keluar dari sana menyentuh udara yang menyegarkan, hingga aku mulai merasa tenang. Aku mulai nyaman berada di luar sini, tanpa ada perasaan terkurung sendirian. Aku bahagia berada di luar sini, banyak pohon dan pemandangan indah yang bisa aku nikmati. Sesekali ada beberapa sosok baru yang bergantian menawarkan hatinya untuk disinggahi berdua. Tapi rasanya aku belum memerlukan itu semua, yang ingin aku capai sekarang hanyalah kebahagiaan yang akan datang. Masa depan.

Seorang sahabat pernah menawariku untuk kembali ke hati kita dahulu, tapi aku enggan. Karena aku tahu walaupun sekarang hati itu diisi oleh kita berdua kembali, di dalamnya tak akan pernah sama seperti waktu kita pertama kali menempatinya. Waktu sudah merubah segalanya, bahkan perasaan kita, dan aku sudah cukup sakit merasakan kehilangan kamu sekali seumur hidupku. Sekali, dan tak sanggup untuk yang kedua kali.

@ardienology

11 komentar:

Selamat ya

Ehem... Tambah tua...

Senin, Mei 05, 2014,1 Comments



Preettt..... Preeetttttt... Preeettttttttt.... *suara terompet*

Yaaahhh, akhirnya gue tambah tua juga. 

Tapi gue bersyukur Tuhan masih baik sama gue, masih mau ngasih gue napas buat hidup. Makasih tuhaannnnn....

Oke, gue mau make a wish dulu. Ehemmmm... Uhukkk... #NP Drive - Sekuat Hati

Pertama-tama... Thank god, it gives a lot of luck in the previous age. I'll be better than ever. Always love you, God.

Semoga di umur gue yang semakin nambah ini otak gue juga nambah isinya. Kalo taun-taun sebelumnya Tuhan udah ngasih gue kesabaran, kali ini dan untuk kedepannya semoga gue dikasih kesabaran yang lebih banyak. Aminnn
Dikasih kesempatan buat ngerasain ulang taun di taun-taun selanjutnya, sehat selalu, rejeki ngalir, temen tanbah banyak, blog twitter instagram facebook banyak followernya. Aminnnn
Diilangin semua sifat-sifat jelek gue, ya walopun susah kalo diilangin setidaknya dikurangin lah. Bisa bahagiain semua orang termasuk mantan (tetep).
Ah, gue terharu #halah 

Banyak impian gue di masa depan yang pengen gue gapai, semoga semuanya diizinkan tuhan. Aminnn

Makasih buat kalian-kalian yang beberapa tahun kebelakang sudah memberi senyum di kehidupan gue, makasih juga buat kalian-kalian yang pernah bikin gue kecewa bikin gue nangis. Makasih. Dari kalian gue jadi belajar mengendalikan diri dan tau gimana caranya instropeksi, yang terpenting dari semua gue jadi tau berbagai macam karakteristik orang-orang disekeliling gue. Terimakasih :D
Buat kamu... Iya kamu... Ah sudahlah... 
*nangis bombay*

Buat ayah, bunda, mama, yayah, manda, wafiq, azizah, zain. Kita keluarga yang sangat beruntung bukan? :D

Semuanya... Kalian luar binasaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh....
I love you... :|

Yeyyyyyy.... Happy birthday Ardien...


NB: Kadone ojok lali rek

NB untuk Tuhan: Tanggal 8 Mei ya? Pliiiissssssssssssssssss..... 

@ardienology

1 komentar:

Artikel

Hemat. Why not???

Sabtu, Mei 03, 2014,2 Comments

Pengen beli ini itu tapi duit udah abis buat jajan sana sini? Pengen jalan-jalan ke mars tapi ga punya uang tabungan? Pernah ngerasain kayak gini? Pasti pernah.
Kita diciptakan sebagai makhluk konsumtif tingkat berat. Oleh sebab itu gue bakal ngasih sedikit tips buat kalian supaya bisa punya duit lumayan hasil jerih payah sendiri...

NGEPET

1. NABUNG
Bang bing bung yok kita nabung... begitulah kira-kira lagunya. Tapi emang bener, nabung adalah salah satu cara yang efektif buat ngumpulin duit. Tapi nabung termasuk kategori kebiasaan yang gampang-gampang susah BANGET. Nah disini gue bakal share gimana sih cara nabung yang menyenangkan ala ardien. Cekibrutttt..



Yang pertama dilakuin sebelum nabung adalah tentuin target. Misalnya lo pengen bangun rumah mewah di puncak gunung semeru pakek duit lo sendiri, atau lo pengen jalan-jalan ke bulan sambil ngajak diner gebetan di bulan. Target bakal bikin lo semangat buat nabung, beb.

Yang kedua setelah target ditentukan dilanjut ngumpulin niatnya. Percuma kalo pengen nabung tapi ga ada niat yang kuat buat nabung. Yang ada tabungan lo bakalan kembang kempis kayak orang bengek. 

Beli celengan... Yups.. Celengan mungkin agak kekanak-kanakan buat kalian. Tapi percayalah, nabung di celengan lebih menyenangkan. Pilih celengan yang terbaik. Maksudnya terbaik disini adalah, pilih celengan yang menurut lo sayang kalo dihancurkan. Misalnya cari celengan yang bentuknya kenangan manis bareng mantan jadi biar sayang kalo dihancurkan #halah

Nah, abis itu coba pahami kemampuan ekonomi diri sendiri. Jadi gini, kalo lo masih sekolah kebanyakan duit masih minta ortu. Nah itung kemampuan ekonomi kalian dari uang saku. Jangan pernah menabung diluar kemampuan diri sendiri, yang ada ntar lo bakalan kurang gizi gara-gara duit jatah buat makan lo masukin celengan.

Pilih dari uang kertas seribuan sampe seratus ribuan yang paling lo suka. Saran dari gue sih kalo lo masih anak sekolah, anak kuliahan dan anak kos lebih baik milih nominal sepulu ribu kebawah. Harus sesuai kemampuan ya milihnya. Nah, dari situ misalnya lo pilih limaribu. Setiap ada duit limaribu di dompet lo harus masukin ke celengan. Wajib dan harus konsisten. Tapi inget, harus duit lo sendiri bukan duit rakyat yang lo masukin celengan :|

2. CARI PENGHASILAN SENDIRI
Buat kalian yang udah kerja pasti udah punya penghasila sendiri dong. Tapi gimana mereka yang masih dapet jatah dari orang tua? Otomatis harus nyari penghasilan tambahan buat NABUNG dong. Ya kan.
Susah nabung karena duit tipis? Tenang, disini gue juga bakal ngeshare gimana sih caranya biar dapet duit tamahan tapi keadaan ga memungkinkan kita buat kerja (read: anak sekolahan).
Gampang... lo bisa jadi wirausaha kecil-kecilan. Ga usah bayangin yang muluk-muluk lo bakal punya perusahaan gede. Ga usah. Yuk mari kita mulai dari yang kecil-kecil saja. 
Jaman sekarang, internet bukan hal yang baru lagi buat sebagian besar penduduk di dunia. Lo baca postingan gue sekarang, juga pakek jasa internet kan? Nahhh... daripada lo ke warnet cuma nyari jodoh lewat sosmed mending manfaatin internet buat dapetin duit. 
Caranya???
Usaha olshop, usaha olshop emang lagi marak di dunia maya. Dan sangat menjanjikan. Kalo lo ga punya barang yang mau lo jual lo bisa jadi reseller. Cuma modal koneksi internet, gambar barang yang mau lo jual, kejujuran, gulug-gulung di kasur. Nahhhh... dapet duit deh. Duitnya bisa buat nabung :D

3. HEMAT
Ini yang paling dasar... Percuma lo nabung kalo ga bisa nahan nafsu buat belanja ga penting.
Mulai sekarang coba list kebutuhan kalian. Hemat bukan berarti tidak membeli apa-apa loh ya, tapi hemat itu lebih membatasi pengeluaran yang tidak penting.
Gue selalu bikin list kebutuhan yang bakal gue beli di awal bulan misalnya sabun, shampo dan segala kebutuhan yang lain.
Kalo mau hemat, setiap belanja belilah sesuatu dalam kemasan besar. Misalnya sampo, sabun, parfum, dll. Emang lebih mahal sih, tapi setidaknya lo lebih hemat beberapa persen daripada lo beli kemasan yang kecil-kecil. Selain hemat lo juga masuk dalam kategori penyelamat lingkungan. Tapi cara ini hanya berlaku untuk produk-produk tertentu yang masa pakainya jangka panjang ya. Makanan ga termasuk, kecuali mie insan.
Dan inget, kalo uang kembaliannya ada yang limaribu *misal* lo wajib masukin celengan.

Nahhh... itu 3 cara biar kita ga selalu ngarepin duit dari orang tua mulu. Oke, emang ngasih uang saku ke anak adalah kewajiban orang tua. Tapi percaya ama gue. Beli jajan, beli barang yang dipengen atau jalan-jalan kemanapun pakek duit hasil nabung dan hasil keringet sendiri itu rasanya bedaaaaaaa..... SERIUS...

Satu lagi... Jangan lupa... Seberapa banyak duit tabungan kalian ntar 2,5%nya bukan hak kalian tapi hak gue hak mereka yang lebih membutuhkan...

SELAMAT MENCOBA :D

@ardienology
 
 

2 komentar:

Story

Imaginary Friend

Kamis, Mei 01, 2014,6 Comments

Ini malem jumat dan kayaknya malem yang pas buat gue cerita sedikit tentang masa lalu gue. Bukan... kali ini gue ga bakal bahas mantan, tapi bahas masa kecil gue. Jadi gue terinspirasi menceritakan kebiasaan gue di masa kecil ini karena dapat ide waktu si babang @adygila ngepost sebuah foto


Dari situ gue mulai ngeflashback, gue punya cerita yang hampir sama kayak si lisa tapi bedanya temen gue ga seserem Lisa. Temen gue ga berkaki 5 dan berdarah-darah. Gue juga waktu itu ga secungkring itu yang suka pakek rok model segitiga. Beda, setidaknya waktu itu gue 30kg lebih berat dari temen Lisa.

Jadi begini, kalian pasti mengenal apa itu “Imaginary Friends” atau mungkin sebagian dari kalian juga pernah ngerasain? Waktu gue searching di mbah google hasilnya teman khayalan atau Imaginary Friends diciptakan oleh mereka-mereka yang hidupnya kesepian dan jarang ada teman untuk bermain bersama. Semua itu bener, itu yang gue rasain waktu itu. Menurut para psikolog hal tersebut sebenernya wajar dialamin oleh anak-anak kecil sampai umur sekitar 12 tahun bahkan hampir seluruh anak di dunia pernah ngalamin punya Imaginary Friends. Tapi yang gue alamin adalah sampai umur gue sekarang gue masih punya temen khayalan. Oke, mungkin gue ada sedikit masalah dengan Imaginary Friends atau kalo ga salah disebut Pseudosains (kalo ga salah). 

Teman khayalan gue berubah fungsi dan wujud setiap bertambahnya umur gue. Gue adalah anak satu-satunya dari bunda dan ayah. Itu artinya sudah jelas gue mengalami kesepian karena gue ga ada teman buat bermain di rumah ditambah gue punya keluarga yang waktu itu ga utuh. Gue ikut ayah dirumah yang notabene berisi manusia dewasa semua. Ayah, tante, kakek, nenek. Ga ada satupun anak kecil di rumah. Karena itu gue sering membayangkan gue punya temen main di rumah. Beberapa tahun kemudian gue pindah sekolah dan menetap di keluarga bunda. Disana ada banyak orang dewasa dan banyak anak kecil, disitu gue mulai meninggalkan temen khayalan gue, karena gue ga sendiri. Waktu gue kelas 5 SD gue ikut ayah lagi, otomatis dari suasana yang ramai seketika berubah jadi sepi. Gue mengalami kesepian yang teramat dalam #halah waktu itu. Gue mulai mencipakan kembali teman khayalan gue. Sampai sekolahpun dia ikut. Jadi waktu dulu di sekolah gue sering ngusir temen sebangku gue buat ga duduk di sebelah gue, karena disitu ada temen gue. Gue juga sesekali suka ngobrol bareng dan berbagi makanan #serius (walau ujung-ujungnya makanan yang gue kasiin ke dia gue makan juga). Entahlah, waktu itu gue ngerasa seneng aja gitu punya temen khayalan kayak dia, seiget gue dia itu tipe yang lemah lembut, kalem, baik dah pokoknya. Namanya titi (T nya 2). Titi nemenin gue sampai gue di bangku SMP. Ya, sekitar kelas 3 SMP Titi menghilang entah kemana. Gue sedih :(

Akhirnya gue udah jadi anak SMA, kecenderungan gue buat punya temen khayalan ternyata ga sepenuhnya hilang. Gue masih suka berhayal tentang wujud sebuah teman yang asik buat ngobrol dan curhat, tapi bedanya temen khayalan gue lebih sering gue tumpahin ke sebuah tulisan. Dari temen khayalan gue ide buat berimajinasi semakin banyak. Jadi waktu SMA gue sering bikin cerita di buku gitu. Beberapa buku udah pernah gue coret-coret  dengan cerita-cerita yang yaaaa ABG banget lah, itu semua berkat temen khayalan gue juga.  Waktu jaman SMA temen khayalan gue udah ga berbentuk lagi, ga kayak jaman gue SMP. Kadang dia bisa jadi cewek, kadang jadi cowok. Berubah-ubah pokoknya sampe sekarang. 

Kalo gue lagi pengen curhat soal cowok temen khayalan gue seketika berubah jadi cowok begitu juga sebaliknya. Waktu kuliah gue hampir setiap hari ga berhenti ngoceh sendiri di jalan. Sampe sekarang juga sih kadang-kadang. Gue ngoceh sendiri naik motor, sambil boncengin temen khayalan gue. 

Itu sih cerita gue tentang “Imaginary Friends”... Kalo lo pernah ga ngrasain kayak gitu?

6 komentar:

Story

Semua berawal dari "chatting bareng mantan"

Selasa, April 29, 2014,0 Comments



Mantan...oh... mantan...
Itu kalimat yang ada di otak gue waktu gue mulai nulis postingan ini. Akhir-akhir ini gue dikejutkan dengan banyak kejadian yang menurut gue acak-acakan.
Diawali dengan kontak mantan yang tiba-tiba muncul di kontak whatsapp dan dilanjutkan dengan chat ringan berbau korea-koreaan. Oke, cukup membuat dag dig dug dan jempol gue salah urat waktu si-doi bales chat gue. Dan seketika terdengar musik “tet tot... oww...owww...” waktu doi malah bahas acara reality show mas-mas korea. Yang bikin gue sedikit kecewa waktu itu, dia berubah terlalu cepat. Bagaimana bisa michael jacson terlihat sama kayak mas-mas poni lempar di mata dia? Hanya dia, tuhan dan mas-mas poni lempar yang tau alasannya.
Setelah tragedi jempol gue salah urat, sorenya handphone gue sukses kena ujan dan difonis koma oleh dokter. Mampus. Gue frustasi, berasa pengen jadiin rambutnya lee minho buat garuk ketek gue. Otak gue seketika kram.
Karena handphone gue yang koma. Otomatis gue ga bisa lagi ngerasain jempol salah urat. 
Gue sempet berfikir, mungkinkah ini adalah efek dari chat kemaren? Apa gue yang terlalu lancang melawan takdir yang harusnya gue ama dia emang benar-benar diciptakan buat ga saling berhubungan "lagi" walaupun sekedar ngomongin reality show koreaan? Entahlah, anggap saja itu sedikit benar.

Hari berganti hari dan sang handphone pun tak kunjung membaik. Udah banyak duit yang gue keluarin buat ganti infus dan sewa kamarnya, tapi sampai beberapa hari tak ada kabar yang membahagiakan dari sang dokter. Yah, gue bertahan dengan handphone jadul keluaran taun 300 SM yang keypadnya pada kejebak cinta segitiga bahkan cinta segiempat. 

Beberapa minggu kemudian bertahan gue selama ini ternyata membuahkan hasil. Handphone gue dinyatakan sembuh. Gue seneng, gue bahagia, gue kangen mantan #lah. Akhirnya dengan semangat gue mulai mengotak-atik lagi itu handphone. Tidur dengan perasaan bahagia sekaligus mimpiin mantan yang ngesot-ngesot minta balikan, gue semakin bahagia. Besoknya matahari ketawa ga ikhlas, gue curiga ada apa hari ini? Beberapa menit kemudian gue dikejutkan kembali dengan flasdisk yang tiba-tiba menghilang, gue udah nyari kemana-mana laci, lemari, meja belajar, kolong, kasur, kolor bokap tapi hasilnya nihil, si flashdisk menghilang. Oh tuhan, cobaan apalagi? Tapi gue masih agak sedikit tenang karena seinget gue data-data yang ada di flash udah gue masukin di laptop. Kemudian gue tarik nafas lega, file gue aman.
Satu jam kemudian, gue loncat dari kasur. Gue baru inget kalo leptop gue lagi diinstal ulang ama bokap dan file gue ada di data C. Gue langsung lari ke bawah, buka leptop dan banjir air mata. File gue semua ilang, termasuk naskah dan tulisan-tulisan yang selama ini gue tulis. Ya mantaannn... 

Gue nangis sesenggukan, gimana bisa itu tulisan hasil keringat dan pemikiran gue bisa lenyap dalam hitungan (kalo instal ulang itu kira-kira berapa lama sih? ya segitu lah pokoknya). 

Malemnya gue bener-bener ga bisa tidur. Gue emang pengidap insomnia dari SMA, tapi malam ini rasanya beda kayak malam-malam sebelumnya. Gue galau. Dan isenglah gue buka-buka whatsapp dan ternyata waktu gue liat whatsapp mantan last seennya 5 menit yang lalu. Kegalauan gue bikin otak gue sedikit tidak berfungsi. Gue chat doi...
Dan yang terjadi.... Cuma dibaca doang... Gue semakin galau, dan semakin ga bisa bedain mana chat mana koran.

Dari kejadian itu gue menerka-nerka. Apa emang ini efek dari melawan takdir? Ah, entahlah...

0 komentar:

Artikel

Sahabat itu Abadi (sebut saja hebby...)

Sabtu, Februari 15, 2014,0 Comments

Bukti bahwa sahabat lebih abadi dari pacar udah gue rasain bareng hebby. Iya, hebby adalah motor kesayangan gue. 

Wujud Hebby

SupraX merah ini udah lama nemenin hari-hari berharga yang selama ini gue jalanin #tsah. Bagi kalian mungkin gue aneh, bisa temenan ama benda mati. Tapi asal kalian tau benda mati juga sedikit punya sinyal-sinyal yang sama seperti manusia. Jadi buat kalian yang biasa kalau galau curhatnya sama boneka, sama tembok, sama tempat duduk nikmat (jamban), sama kayak gue. Bedanya cuma bentuk bendanya.

Hebby pertama kali diadopsi oleh keluarga gue November 2008, hebby masih seonggok sepeda motor unyu yang belum mempunyai dosa (read: masih mulus). Waktu itu gue juga masih baru naik kelas 2 SMA. Sekolah gue lumayan deket sama rumah gue, jadi orang tua gue belom ngijinin gue bawa motor, maklum anak semata gajah jadi masih takut buat ngasih kebebasan ngluyur naik  motor. Jadi karena gue juga jarang bareng hebby, gue ama hebby belum begitu akrab. Kita masih sekedar keluar bareng beli pangsit depan gang. Apalagi 10 bulan setelah hebby resmi jadi anggota keluarga kami gue punya pacar #tepuktangan. Jadi secara otomatis hubungan gue sama hebby bisa dibilang tambah biasa aja.

Seiring berjalannya waktu, gue tiba-tiba sudah dihadapkan dengan hari bersanggul. Ya, wisuda. Saat itu gue resmi dinyatakan sebagai "pengangguran yang bingung mau nglanjutin kerja, kuliah atau main kecrekan di lampu merah". Tapi, setelah dipikir-pikir gue pilih kuliah. Pertimbangannya waktu itu sih masalah ekonomi dan kemampuan otak dan masa depan. Istilah orang tua itu "mumpung sek iso mbandani (mumpung masih bisa membiayai)". Nah dari situ akhirnya gue mutusin buat kuliah. Waktu itu gue beda kampus sama pacar gue (sekarang mantan #ealah). Gue masuk kesehatan jurusan Gizi sedangkan pacar gue (sekarang mantan #ealah) masuk salah satu jurusan di universitas negri di Malang. Berhubung kali ini tempat kuliah gue jauh, orang tua gue udah ngijinin buat naik motor kalo kuliah. Disinilah gue udah mulai PDKT sama hebby. Udah mulai saling nanya hobby, makanan favorit sampai soal gebetan. Tapi kadang-kadang gue juga masih diantar jemput sama pacar gue (sekarang mantan #ealah), jadi waktu bareng hebby pun ga terlalu sering. 

Sampai bulan Agustus 2011 *kalo ga salah* waktu itu 3 bulan lagi ngrayain ultah yang ke 3. Gue resmi putus sama pacar gue waktu itu. Inisialnya SETIA. Itu nama panggilan, mblo bukan inisial. Entah dia beruntung atau justru sial punya inisial SETIA. Hanya dia dan tuhan yang tau. Oke, sekip... Nahhh, dari situlah gue mulai akrab sama hebby, gue mulai sering curhat, sering nangis bareng, sering galau bareng, sering nonton bioskop bareng #lah. 

Setelah beberapa bulan bareng akhirnya gue memutuskan untuk ngasih nama. Hebby. Tujuannya apaan? Ya iseng aja. Setidaknya setelah putus dan setelah gue ngasih nama hebby gue ga begitu terlihat sebagai jomblo ngenes. Jadi setiap ditanyain temen kalo ketemu pas lagi jalan atau lagi ada acara
Temen: "Loh, din. Kesini sama siapa?" 
Gue: "Oh, itu... sama hebby.hehe" 
Temen: "Oh ya? mana? kok ga ada?"
Gue: "Lagi nungguin di parkiran.hehe... Eh, gue duluan ya, takut hebby boring nunggu kelamaan. Daahhhhh"
Setidaknya gue ga pernah terlihat sendiri. 

Di kampus, hebby ga sendiri. Dia punya temen. Jagur dan bibit (read: bebet). Jagur itu punya temen gue lelly dan bibit punya santi. Jagur tipe motor yang agak sedikit garang, brewokan, pokoknya garang. Sedangkan bibit motor cewek sok cantik dan sok suci, selalu pakek mukenah putih kemana-mana. Sedangkan hebby adalah paket hemat menurut gue, karena hebby adalah tipe motor yang cowok keunyu-unyuan jadi semacam cowok2 korea gitu. Adakalanya dia bertindak sebagai cowok dan adakalanya bertindak sebagai cewek. Dia setipe sama olga kalo fersi orangnya tapi bedanya hebby ga secablak olga #amitsewumase. Di parkiran kampus mereka bertiga selalu bersama. Jadi waktu gue bareng temen-temen gue kuliah hebby bareng jagur dan bibit udah pada nongkrong unyu di warung bakso pak Ti sambil ngobrolin gebetan mereka masing-masing. Sungguh unyu sekali mereka.

Selama bareng hebby, bukan cuma gue aja yang curhat. Hebby juga. Tapi hebby bukan tipe motor yang kalo curhat pakek suara. Bukan. Dia pakek isyarat. Jadi misalnya kalo hebby lagi keabisan bensin dia pasti langsung berhenti, terus kalo bannya kena paku hebby jalannya sempoyongan ga kayak biasanya, kalo misalnya rantainya putus hebby maunya dituntun sampai ke bengkel. Itu curhatan hebby ke gue selama ini. 

Hebby adalah tipe motor yang fashionable, jadi ga mau kotor. Kalo sampai kotor dia akan protes dengan cara nglepasin rantainya dan nglepasin ban depannya secara tiba-tiba. Jadi mau ga mau hebby harus terlihat cakep setiap saat biar bisa ngecengin motor-motor lain di komplek sebelah.

Sangking deketnya sama hebby, gue pernah berangkat ke mall berdua bareng hebby. Dari rumah udah bayangin pasti seru jalan-jalan bareng hebby masuk mall. Tapi begitu nyampe parkiran, gue baru nyadar kalo ga boleh gandeng motor masuk mall kecuali pajangan yang dijual mbak-mbak SPG berkaki panjang itu aja ga digandeng. Gue langsung sedih, apalagi waktu itu gue markir hebby ditengah motor tipe om-om hidung belang. Gue cuma bisa berdoa semoga hebby tidak ternoda selama gue jalan-jalan sendirian di dalem mall.

Diumur hebby yang ke 4 tahun, mungkin kalo ibarat anak-anak jaman sekarang. Hebby masih terlihat unyu, ingus menjulur kemana-mana dengan iPad ditangan *balita gaul*. Ayah gue berencana menjual hebby dan menukarnya dengan motor baru, seketika gue protes, gue ga terima hebby digantikan dengan motor lain. Gue ga kayak mantan gue yang dengan gampangnya ngegeser posisi gue sama posisi cewek bohay yang lain. Halah, malah curhat. 
Waktu itu gue cuma bilang ke ayah"Yah, jangan dijual lah hebbynya. Kan sayang. Padahal udah 4 taun nemenin keluarga kita loh. Sekarang harusnya ayah ngertiin perasaan hebby. Coba kalo misalnya ayah ardien jual terus beli ayah yang baru. Perasaan ayah gimana? Itu yang dirasain hebby, yah". Dan obrolan waktu itu berakhir dengan kita sekeluarga nangis terharu dan ga jadi jual hebby. Hebby selamat... Yeyyyyyyyyyy....

Dari kedekatan gue bareng hebby ini, gue dapet satu pelajaran
Gue jomblo tapi gue cukup bahagia. karena bahagia ga harus datang dari pacar atau kekasih tapi bisa dari keluarga, sahabat, temen main ding dong, juga HEBBY
Tepuk tangaaaannnn...

Sekarang umur hebby udah 5 tahun lebih 3 bulan. Susah seneng udah gue jalanin bareng hebby. Dari sinilah gue berfikir, bukan cuma pacar yang setiap saat ada buat kita, tapi sahabat model hebbylah yang selalu ada buat kita.

Sekian...

0 komentar:

Story

Talk Show bareng "yang katanya" Penulis

Jumat, Januari 31, 2014,5 Comments

Watciauuuuuuuu...
Sedikit sharing ah tentang acara Talk Show bareng bang Stevan Purba, bang Boncel dan para member Jamban Blogger yang ternistakan + foundation founder Jamban Blogger yang kriwul unyu-unyu. Udah pada kenal bang Stevan ama bang Boncel belom?
Belom kenal? Oke, mereka emang agak sedikit tidak begitu terkenal *dikeplak*


Pernah liat ini?
Delok en bukune ojok didelok uwonge, tulung! (Lihat bukunya jangan dilihat orangnya, tolong!)

Iki buku duduk mbahas penyakit kulit loh, rek (Ini buku bukan membahas penyakit kulit loh, beb)

Nahhh opo iku, din?... itu buku. Udah
Ya ya ya, ini adalah buku hasil keringat, iler, belek dari bang Stevan dan bang Boncel. Ini katanya buku terlaris saat ini, jadi buat kalian yang masih bilang ga kenal mereka, wahh kalian harus segera mengetes kadar gaul kalian. Karena orang yang kenal mereka itu dapat dipastikan kadar gaulnya udah level dewa. Kalimat berbayar. Ok, skip...

Jadi kemaren itu ceritanya ada acara talkshownya bang Stevan di SMAN 1 Turen. You know Turen? Turen is wonderfull place in Indonesia. Iyain aja. Nah, usut punya usut, ternyata bang Stevan ini agak sedikit grogi kalo harus talkshow sendirian, akhirnya diajaklah bang Boncel dan bang Hina Hena serta anak-anak Jamban Blogger yang ternistakan (termasuk gue bukan sih?). 

Singkat cerita gue itu sebenernya ga tau Turen itu dimana, berbekal kesotoyan dan modal nebeng Si Aldike berangkatlah kita. Awalnya sih di jalang kita masih hore-hore aja minum kopi sambil nyetir ditambah cekakakan. Sampai tiba disuatu saat si aldike tanya "mbak, ini ga salah jalan?" berhubung tingkat kesotoyan gue belom juga insaf dengan pedenya gue jawab "Bener kok, ini ntar terus, belok kiri. Ke arah blitar kan Turen itu? bener berarti ini jalannya". "Oh, oke" kata aldike. Beberapa detik kemudian kita berdua saling diam, mungkin kita juga saling mikir, ini jalannya bener apa kagak. Suasana seketika hening, dan jalanan pun mulai sepi ada nenek gayung mandi di tengah jalan dan dicangkul kakek cangkul *lah ini ngapain sih* Oke, kembali ke tanktop nenek gayung...

Setelah kita saling berperang dengan perasaan masing-masing, si aldike kemudian berkata "mbak, kayaknya kita emang salah jalan deh". "masak? emang turen itu dimana sih?" kata gue #lahhh. "apanya pabrik gula?" tanya gue lagi. "ya itu, mbak. deketnya pabrik gula". "berarti kita dari tadi emang nyasar, al :|" Muka gue langsung flat. Lebih flat dari LCD yang paling flat.
Akhirnya kita putar balik. Dan asal kalian tau, gue ama aldike itu ga cuma nyasar tapi khilaf. Bayangin harusya ke arah selatan, gue ama aldike justru nylonongnya ke arah barat. Sugguh nistanya kita.

Singkat cerita akhirya kita udah nyampe di SMAN 1 Turen. Walaupun sebelumnya sempet *hampir nyasar lagi* tapi alhamdulillah berkat acara mamah dedeh yang tiap pagi gue liat di tipi, gue sampai dengan aldike *bukan dengan selamat*. Disana gue disambut pakek red carpet brondong-brondong unyu yang entah dosa apa yang mereka perbuat sampai dikutuk jadi ganteng sebelum waktunya gitu. Entah, hanya dia dan tuhan yang tau.

Masuklah ke acara talkshow setelah nunggu sambil ngeliatin bang Boncel dan bang Hena yang saling berbagi susu. Susu botolan.


Lagi nunggu... kamu... #halah







Ini namanya bang Hina Hena. Lagi ngasih materi soal... Lupa
Bukan... ini bukan materi pemakaian bedak yang benar... bukannnn














Senyum pep*sodent

Hyaaaaaaaaaaaaaa......
Skippp...
Skippp...woyyyyy




Dipilih dipilih dipilih.......

@ardienology

5 komentar:

Artikel

Mantan lo punya pacar baru?

Senin, Januari 27, 2014,11 Comments


Bagi sebagian orang, fenomena mantan yang udah ga sigle lagi alias udah punya pacar baru bukan menjadi suatu yang menggaggu fikiran, tapi bagi sebagian lagi itu justru bikin pengen masukin jempol kaki ke idung sedalam-dalamnya atau malah nyelam di segerumbulan keluarga piranha yang satu taun belom pernah dikasi makan piranha mati. Pertanyaannya adalah, wajar ga sih kita ngerasa cemburu, marah, emosi, pengen mati saat tau mantan kita yang notabene "belom kita move on-in" punya pacar baru?

Jawabannya adalahhhhhhh........

Wajar,,, apalagi buat kalian-kalian yang belom sempet move on tapi udah dimove on-in duluan. Tapi sangat disarankan jangan terlalu berlebihan apalagi sampe berniat bunuh diri dan segalanya. Elo yang mati, mereka lempeng aja main "ayah bundaan". Ga ada utungnya... Mending ngikutin sedikit saran dari gue. Yaaaaa, walaupun emang selama ini saran gue agak sedikit ehemmm gitu lah. Tapi lakuin aja dulu. Berhasil atau ga, tergantung lo berani bayar berapa #loh

APA YANG HARUS LO LAKUIN SAAT MANTAN LO PUNYA PACAR BARU?

- Bersikap biasa saja, kalo emang kuat ngasih ucapan selamat ga buruk-buruk amat kok. 

- Jika memungkinkan untuk nangis, nangislah sepuas-puasnya. Kalo perlu teriak-teriak juga bisa. Soalnya menurut ga tau gue lupa namanya menangis dan teriak adalah salah dua kegiatan yang dapat meluapkan emosi yang ampuh. Tapi inget jangan teriak keras-keras di rumah bisa bisa bukannya lega malah ditimpuk panci ama tetangga.

- Mencoba menenangkan diri dengan menggali hobby lo yang selama ini menurut lo menyenangkan, tapi belum nyempetin buat ngelakuin. Misalnya mancing, naik gunung, ngeblog, ngupil. Apapun itu lah, selama masih positif ga ada ruginya kok. Karena melakukan sesuatu yang menyenangkan dapat menyegarkan otak dan fikiran serta dapat membuat tenang. Ga tau lagi sapa yang ngomong

- Curhat ke sahabat juga bisa jadi alternatif yang menyenangkan. Asal jangan tiap hari yang dicurhatin soal mantan mulu. Lama-lama sahabat lo yang bunuh diri.

- Jadikan kalimat "kalau dia bisa kenapa gue ga" sebagai pedoman diri lo. Tapi bukan karena dia bisa punya pacar dan lo harus punya pacar saat itu juga. Bukannn... Maksudnya ambil positifnya, kalo misalnya mantan lo aja udah bisa move on kenapa lo ga berusaha nyoba buat move on juga? Begono...

-  Tingkatin kepercayaan diri. Ga perlu takut kalah saing, apalagi cewek biasanya informasi yang dicari pertama kali kalo tau mantan udah punya pacar adalah FISIKNYA. Iya, fisiknya. Dia lebih cantik ga ya dari gue? Dia lebih tinggi ga ya dari gue? Halaahhhh... mikirin begituan tambah ribet. Jadi diri kamu apa adanya itu lebih cantik dari siapapun. Jadi ga perlu kalah saing atau minder.

- Tunjukin kalo kamu bisa menjadi lebih baik, ga cuma ke mantan kamu tapi ke semua orang disekitarmu. 

- Tetep berfikir positif "tuhan punya rencana yang lebih baik" #halah

- Kalo cara-cara diatas belum bisa ngurangin sakit hati lo, dateng ke rumah gue. Gue udah nyediain baygon + minyak tanah di rumah.


Sekian.
@ardienology


11 komentar: